SEKILAS BUDIDAYA TANAMAN NILAM

Nilam
Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan tanaman perdu yang memiliki ciri-ciri berakar serabut, berdaun halus seperti beludru apabila di raba dengan tangan, batangnya berkayu dengan diameter 10-20 mm, dan daun terletak saling berpasangan pada rantingnya (bipinatus) (Mangun, 2006).
Nilam memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Hal ini di karenakan minyak atsiri yang terkandung di dalamnya banyakdi gunakan industri kimia sebagai salah satu bahan baku produk wewangian (parfum), farmasi (obat-obatan), kosmetika, pengawetan barang, dan kebutuhan industri dasar lainnya.
Merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang cukup penting sebagai komoditas ekspor. Harga minyak nilai sangat ditentukan oleh mutu minyak yang dipengaruhi antara lain oleh jenis/varietas, budidaya, panen, dan pengolahan hasil.
Minyak atsiri atau essential oils merupakan output tanaman tradisional yang  banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar industri. Fungsi utama minyak nilam sebagai bahan baku pengikat (fiksatif) dari komponen kandungan utamanya, yaitu patchouli alcohol (C15H26) dan sebagai bahan pengndali penerbang (eteris) untuk wewangian (parfum) agar aroma keharumannya bertahan lebih lama.
Selain itu, minyak nilam digunakan sebagai salah satu bahan campuran produk kosmetika (di antaranya untuk pembuatan sabun, pasta gigi, shampoo, lotion, dan deodorant), kebutuhan industri makanan (diantaranya untuk essence atau penambahan rasa), kebutuhan farmasi (untuk pembuatan obat anti radang, antifundi, antiserangga, afrodisiak, anti-inflamasi, antidepresi, dekongestan), kebutuhan aroma terapi, bahan baku compound dan pengawetan barang, serta sebagai kebutuhan industri lainnya.
Berikut sample proses dari bahan sampai jadi :